Tanpa FPI Anies Baswedan Menyerah

Anies Baswedan meminta pusat mengambil alih kendali penanganan covid 19. Hal yang bukan tiba-tiba, ini sebentuk penyerahan diri atas ketidakmampuan, dengan dalih pasien dan daya tampung rumah sakit yang dikelola Pemrov  Jakarta. Melalui Wagub Riza pernyataan ini disampaikan. Hal yang biasa, kalau  menguntungkan dia akan konpres, hal yang memalukan pihak lain. Mirip  pemerintahan yang lalu.

Lebih banyakan drama, konpres, dan seremoni yang tidak jelas dari pada penanggulangan secara langsung mengenai covid. Sejak awal memang ngaco, bagaimana pembatasan sosial, eh malah ia membuat  pembatasan angkutan massal bukan menambahnya. Jelas itu penularan yang sangat besar karena penumpukan antrian dan penumpang dalam satu armada. 

Gagasan-gagasan irasional, menggurui tetapii praksisnya nol. Meminta PSBB tetapi di lapangan ia tidak menyiapkan tenaga penegak kedisplinan dengan semestinya. Malah cenderung sebaliknya. Beberapa aksi ngaco yang ia “restui”,

Seremoni peresmian peti mati. Mana dampak yang ia capai dengan itu? Nol besar. Coba mngapa bukan keranda, tetapi peti, bagaimana aksi dan reaksi jika bukan dia pelakunya. Modl rasis namun merasa nasionalis.

Demo brseri mulai dari UU Cipta Kerja, terakhir demi forum RT-RW menolak Risma, dan jangan lupa deklarasi KAMI. Tanpa  sangkut pautnya sangat kecil kemungkinan bisa terjadi. Ada kepentingan yang sama di antara mereka.

Paling fenomenal dan kemudian menjadi alat untuk ia mngaku positif jelas penyambutan Rizieq dan pesta pernikahan di Petamburan. Apa yang ia lakukan? Tanpa tindakan, malah ia hadir di sana. Upaya membatasi kerumunan saja gagal apalagi membatasi covid ke mana-mana.

Leave a Reply