Hoax Suap Jaksa Rizieq Shihab
Apresiasi kecepatan menangkap penyebar hoax jaksa penerima suap. Tidak sampai 24 jam sudah terciduk. Apakah semua kasus bisa seperti itu? Layak dinantikan semua kasus berita bohong bisa diciduk dengan secepat ini.
Apakah polisi siber akan juga segesit ini, jika pelakunya adalah elit? Lihat saja ada akun mdia sosial khusus mencerca pemerintah. Apa iya tidak pernah mengandung hoax? Siapa saja sih pelaku yang identik dengan yang ditangkap ini?
Barisan sakit hati. Mereka ini biasa berkuasa, karena kinerja jeblog diganti. Tidak terima. Ada pula yang merasa bisa, padahal tidak bisa apa-apa. Anggotanya juga ada yang maunya jadi pejabat tetapi apa daya tidak cukup kemampuan.
Oposan. Nah ini sih paling ngeri. Barisan sakit hati, barisan pencari kerja juga ada di sana. Paling keras jelas yang oposan politik. Kadang ngaco tidak karuan, kemudian berdalih menjadi penyeimbang.

Kelompok ini juga ditumpangi masa lalu yang ketakutan karena beberapa sebab yang berbeda. Kolaborasi agar aman keadaan mereka. Siapa saja di sana?
Bagian pemerintahan masa lalu. Mereka ini bandit demokrasi, ketahuan karena pemerintahan yang berubah. Keadaan makin buruk karena sarang maling ada di sana. Demi mendapatkan keadaan “baik-baik” saja, maka mereka berulah.
Masa lalu yang mempertahankan kekayaannya. Mereka ini kaya karena bandit bukan kinerja. Nah menyasar harta kekayaan mereka yang maling dana negara, mereka meradang. Kaki tangan mereka banyak, bisa berkamuflase dalam tokoh agama, politikus, birokrat, dan segala macam.
Kelompok ideologis. Faksi ultrakanan yang pernah merajalela pada masa lalu, kini terhambat. Mereka ini diam-diam menghanyutkan. Penguasaan media sosial itu fokus mereka.
Pihak-pihak di atas itulah yang juga penyebar hoax, fitnah, caci maki, dan segala hal yang membuat keadaan panas. Layak ditunggu jika polisi siber mau bertindak, cepat dan tegas. Sebagai terapi kejut itu jauh lebih penting.
Sama dengan menyembuhkan mata ikan, indukannya mati, beda jika yang kecil yang diobati, yang gede ya akan tetap merajalela. Pendekatannya lebih efektif.
Salam Penuh Kasih
Susy Haryawan
Kadang kita ngeri dengan tingkah para elit pencacai, pemitnah, pemerintah, dengan dalih penyeimbang ini. Tapi kayaknya jangankan terciduk, mereka malah tak pernah terusuk sedikit pun.