Menkes: Penghasilan 15 Juta Pasti lebih Sehat dan Pintar, kalau Tidak Pasti Gajinya 5 Juta
Menkes: Penghasilan 15 Juta Pasti lebih Sehat dan Pintar, kalau Tidak Pasti Gajinya 5 Juta
Beberapa hari lalu, Menkes Budi Sadikin menyatakan, bahwa negara maju itu pendapatannya minimal 15 juta. Proyek Indonesia Emas, bagus. Sayang, bahwa dalam salah satu alasan dan pernyataannya mengatakan, bahwa orang yang berpendapatan 15 juta itu pasti cerdas dan sehat, kalau cerdas tidak sehat, atau tidak cerdas meskipun sehat, atau bahkan tidak cerdas dan tidak sehat, pasti gajinya di bawah lima juta.
Hal ini pasti memaktik masalah besar. Mengapa?
Satu, UMR semua provinsi di Indonesia rata-rata lima juta ke bawah, artinya semua tidak sehat dan pintar. Ingat ini terminologi yang dipakai Menteri Kesehatan. ASN sampai golongan IV pun sebelas dua belas dengan UMR ini. Ini jelas tidak bicara mengenai tunjangan. Bicara mengenai gaji. Apakah hampir semua masyarakat Indonesia pasti tidak sehat dan tidak pintar, karena gajinya di bawah lima juta? Ingat ASN dan buruh menjadi bagian dominan dari penduduk negeri ini.
Dua, apakah yang bergaji 15 juta pasti sehat dan pintar? Lihat itu anggota DPR, gak ada yang pinter blas. Atau banyak dokter yang kesehatan mentalnya terganggu, bunuh diri, dan pelaku bullying parah. Apakah mereka sehat dan pintar? Padahal gajinya pasti lebih dari lima juta.
Tiga, pekerjaan yang potensi bergaji besar, biasanya masuknya dengan uang pelican, suap, dan sejenisnya. Jelas ini bukan orang pintar yang bisa mendapatkannya. Malah cenderung yang pintar tersisih. Cek saja di mana sekolah ikatan dinas, isinya anak-anak pejabat, yang kepintarannya pun dipertanyakan.
Empat, jika pintar dan sehat pasti dapat gaji besar, tentunya tidak akan ada orang-orang berjiwa maling. Ingat sehat tidak mesti dalam konteks badaniah, namun juga pastinya mentalnya. Maling bermilyar-milyar, bahkan ada satu trilyun di rumah, jelas itu tidak sehat. Keknya bayarannya juga tidak lima jut aitu.
Menkes ini bicara benar, namun tidak tepat. Jika bayaran lima belas juta memang jauh lebih sehat dan pintar. Namun jangan dibalik, kalau balik, yang bayarannya di bawah itu pasti tidak pintar dan sehat. Begitu banyak masyarakat kelas bawah itu pintar-pintar dan sehat-sehat.
Membaca pernyataan ini kog jadi mual, pasti say aini, gaji kecil dan tidak sehat dalam pandangan Menkes, padahal memang benar. Tapi saya cerdas dan sehat. Miris, bagaimana bisa Menteri memberikan komentar yang jauh dari keadaan senyatanya di negeri yang sedang ia urus?
Salam Penuh Kasih
Susy Haryawan