Sisi Lain “Menyerahnya” Rizieq Shihab
Kelima, ugal-ugalannya FPI dan Rizieq menemukan batunya, ketika menyinggung TNI. Habis, sinergi Polri-TNI makin solid dan menjadi-jadi. Sikap dan jawaban sangat tegas untuk menghadang laju ngaco Rizieq Shihab dan tentu saja para pengguna jasanya. Hal yang membuat kacau rancangan mereka. Biasa copas dan dibiarkan, jadi mereka tidak terbiasa memiliki program cadangan. Ujungnya adalah bui.
Di bandara, Petamburan, dan Mega Mendung adalah upaya menunjukkan eksistensi dirinya yang hapir habis, pembiaran untuk mengumpulkan bukti-bukti pelanggaran hukum itu disantap denga lahap oleh orang yang memang haus pujian dan suka dielu-elukan itu. Perangkap itu langsung disambar tanpa pikir panjang. Lihat saja eforia ala Anies Baswedan, Ridwan Kamil, atau tokoh-tokoh lainnya.
Intelijen bekerja dengan sangat terukur dan detail. Kini Rizieq berubah 180odi depan penyidik ia bak anak ketangkap nonton bokep dan dipanggil guru BP. Kog beda dengan tampilan di atas mobil komando. Semua dimaki dan salah, hanya dia dan kelompoknya yang benar, ternyata kini lain sama sekali. Photo tampilannya yang culun mulai beredar. Oalah hanya segitu rupanya.
Harapaan baik, kala perilaku sektarian dan ujaran kebencian seolah menjadi gaya hidup itu bisa diakhiri. Kessempatan ketika lebih banyak pihak yang setuju untuk menjadikan FPI sebagai sejarah kelam masa lalu.
Perlu perhatian lebih adalah, agar penyelesaian masalah ini bukan dengan cara politik ini adalah masalah hukum, ya selesaikan dengan perangkat hukum, bukan tawar-menawar dan ujung-ujungnya menguap. Layak dinantikan dan dikawal dengan baik.
Lebih keren lagi, jika bisa juga menyeret sutradari di balik layar, para penulis skenario, dan juga pemodalnya. Mereka jangan dibiarkan merajalela dan mengorbankan Rizieq Shihab saja.
Salam Penuh Kasih
Susy Haryawan
