PDI-Perjuangan, Gibran, dan Politik Terbaru

PDI-Perjuangan, Gibran, dan Politik Terbaru

Apa yang terjadi pada kubu KIM begitu rumit. Masing-masing partai seolah berjalan sendiri, demi pileg, namun juga butuh Prabowo. Mereka semua, partai-partai itu tidak cukup mampu menjual kader terbaknya sekalipun.

Tidak heran, mereka cenderung dan terbaca main dua kaki. Di berbagai pemberitaan dan dari berbagai daerah ada laporan jika pengurus dan kader daerah mendukung paslon lain. Ini berbeda dengan koalisi Ganjar-Mahfud.

Berkaitan dengan itu adalah kader PDI-Perjuangan yang diusung Gerindra oleh Golkar untuk dipasangkan dengan Prabowo. Gibran itu kader PDI-Perjuangan. Walikota di Solo itu melalui PDI-P, bukan partai lain. Jelas   keberadaan Gibran itu ada di kandang banteng.

Cukup menarik adalah hiruk pikuknya malah menyerang Jokowi dan MK, namun keberadaan Gibran sebagai kader dan petugas partai tidak mendapatkan sorotan. Berbeda reaksinya ketika Budiman Sujatmiko yang ada pemecatan.

Photo Gibran, Puan, dan Megawati memperlihatkan momen yang sangat biasa. Tidak ada kemarahan, kejengkelan, dan kekecewaan. Bandingkan muka Megawati jika bertemu dengan SBY misalnya. Seperti apa mukanya, ini malah photo bareng, kan bisa saja engga diambil gambarnya.

Pertemuan bisa terjadi. Mana ada   orang yang merasa dikhianati mau menerima si pelaku tersebut bukan? Apalagi model Megawati demikian. Rekam jejak sudah  memberikan sedikit bukti hal tersebut.

Desas-desus terbaru mengatakan jika FX Rudyatmo, mantan walikota, loyalis PDI-P, dan juga ketua DPC partai banteng Solo dilarang Megawati untuk berkomentar mengenai pencalonan Gibran melalui KIM. Apa urgensinya Ketua Umum PDI-Perjuangan melarang ketua DPC yang sangat jauh jenjang birokrasinya.

Sangat mungkin meminta DPP atau bahkan DPD saja lebih dari cukup untuk melarang seorang ketua DPC. Ketua umum lho yang melarang, jelas sebuah indikasi ada apa di balik itu semua. Padahal Rudy berseberangan dengan DPP sudah cukup sering, termasuk dulu pencalonan Gibran, juga tidak ada perintah dari Megawati.

Masih ada waktu sampai esok hari batas pendaftaran, apakah masih akan ada  deal-deal dan juga kejutan lanjutan? Apakah masih Gibran sebagai calon, atau malah ada pihak lain yang akan dibawa KIM dengan fakta beredar sudah ada dua pihak yang memperlengkapi berkas pencalonan mereka.

Laik ditunggu dengan asyik, apa yang akan terjadi kemudian.  Makin lama makin asyik.

Salam Penuh Kasih

Susy Haryawan