AHY Akan Dipolisikan

Kekecewaan kader dan juga leader bahkan sangat wajar. Pak SBY keliru, ketika orang yang dulunya iya, iya itu belum tentu saat ini, mengapa?

SBY bukan lagi siapa-siapa, apalagi AHY. Kekuatan hanya di atas kertas. Berbeda kala menjadi presiden. Apapun bisa menjadi alat dan sarana untuk apa saja. Siapa yang berani melawan keinginan presiden bukan?

Nah, kini, semua kekuatan, power itu sirna. Mana ada takutnya dengan ketua umum parpol. Yang jelas terlihat masih galau begitu. Pun dengan Pak SBY. Tidak ada lagi yang ditakuti. Tidak ada kekuatan apapun yang bisa menekan para kader dan juga elit partai.

Pemecatan itu menambah keberanian orang-orang yang sudah gerah. Sama juga dengan menyiramkan bensin pada bara, langsung menyala besar dan menyambar ke mana-mana.

Satu demi satu borok itu diungkap. Satu demi satu aib itu dikuak. Apakah itu semua benar? Bisa iya, bisa juga tidak. Ada yang dilebih-lebihkan, ada pula yang masih disembunyikan. Toh mereka dulu satu barisan.

Drama dan hiburan yang masih akan panjang dan ramai. Saling klaim, saling tuding, dan saling lapor, mencari benar. Layak ditunggu. Lebih baik jika cepat ke pengadilan, jadi tidak kacau terus menerus. Energi bangsa ini habis hanya untuk memberikan perhatian pada satu partai saja.

Sayang partai lain mulai konsolidasi untuk menguatkan, eh Demokrat malah saling sikut dan saling jegal. Pilihan sudah dijatuhkan, konsekuensi harus ditanggung.

Terima kasih dan salam

Susy Haryawan

Leave a Reply